Heboh !! Bocornya 'Password' Pemerintah AS di Internet
Sunday 28 June 2015
Heboh !! Bocornya 'Password' Pemerintah AS di Internet - Amerika Serikat yang kental akan dunia teknologi ternyata juga tidak lepas dari tangan para Hacker. Buktinya, E-Mail dan Password milik beberapa pegawai dari 47 dinas pemerintah negara Paman Sam itu bocor dan beredar di Internet.
Berdasarkan laporan CBSNews yang saya rangkum dari KompasTempo, kebocoran itu diendus oleh perusahaan data mining Recorded Future dengan memindai 17 situs 'pasting' (misalnya Pastebin) dimana hacker bisa mengungkap hasil curian pada tahun 2014 kemaren.
Hasilnya ditemukan kombinasi alamat Email berikut password milik 705 pegawai dari 47 dinas pemerintah diatas.
" Kebocoran informasi ini di internet menyebabkan dinas-dinas itu rawan diserang, termasuk untuk kegiatan mata-mata dan pishing. " Ungkap Recorded Future yang didukung oleh dinas intelijen CIA dalam laporannya.
Menggunakan data password tersebut, hacker juga bisa melancarkan serangan dengan teknik brute force untuk mengakses jaringan pemerintah AS.
Dari 47 dinas pemerintah tersebut, sebanyak 12 diantaranya ditemukan tidak memakai pengamanan otentikasi dua-faktor sehingga password milik pegawainya mudah dicuri.
Analisis Scott Donelly dari Recorder Future mengungkapkan, pihaknya sempat memperingatkan pihak-pihak di dinas-dinas terkait pada akhir tahun 2014 kemaren, tetapi dia mengaku tidak direspons.
Berdasarkan laporan CBSNews yang saya rangkum dari KompasTempo, kebocoran itu diendus oleh perusahaan data mining Recorded Future dengan memindai 17 situs 'pasting' (misalnya Pastebin) dimana hacker bisa mengungkap hasil curian pada tahun 2014 kemaren.
Hasilnya ditemukan kombinasi alamat Email berikut password milik 705 pegawai dari 47 dinas pemerintah diatas.
" Kebocoran informasi ini di internet menyebabkan dinas-dinas itu rawan diserang, termasuk untuk kegiatan mata-mata dan pishing. " Ungkap Recorded Future yang didukung oleh dinas intelijen CIA dalam laporannya.
Menggunakan data password tersebut, hacker juga bisa melancarkan serangan dengan teknik brute force untuk mengakses jaringan pemerintah AS.
Dari 47 dinas pemerintah tersebut, sebanyak 12 diantaranya ditemukan tidak memakai pengamanan otentikasi dua-faktor sehingga password milik pegawainya mudah dicuri.
Analisis Scott Donelly dari Recorder Future mengungkapkan, pihaknya sempat memperingatkan pihak-pihak di dinas-dinas terkait pada akhir tahun 2014 kemaren, tetapi dia mengaku tidak direspons.