Misteri Lobang Jepang di Bukittinggi, SUMBAR
Sunday, 24 May 2015
Misteri Lobang Jepang di Bukittinggi, SUMBAR - Lobang Jepang yang ada di Bukittinggi adalah salah satu objek wisata andalan yang dimiliki Sumatera Barat, dan juga sangat bersejarah dalam peradaban revolusi bangsa Indonesia.
Lobang jepang merupakan sebuah terowongan perlindungan yang dibangun pasukan tentara Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepantingan pertahanan. Sebelumnya, Lobang Jepang yang mempunyai panjang 1400 meter yang berkelok-kelok dan memiliki lebar sekitar 2 meter ini awalnya dibangun untuk tempat menyimpan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang. Terowongan ini memiliki beberapa ruangan, yaitu ruangan pengintaian, penyergapan, penjara dan gudang senjata.
Berdasarkan dokumenter, puluhan bahkan ribuan tenaga kerja paksa didatangkan dari pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan yang dikerahkan untuk membangun terowongan ini. Pemilihan tenaga kerja yang berasal dari luar daerah ini merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan mega-proyek mereka. Sedangkan tenaga kerja dari Bukittinggi sendiri dikerahkan untuk membangun terowongan pertahanan yang ada di Bandung dan Pulau Biak.
132 Anak tangga yang ada akan membawa anda pada kedalaman 40 meter. Goa atau terowongan ini dibangun selama kurang-lebih 2 tahun. Tidak ada berita yang Real tentang seberapa banyak Romusha yang dipekerjakan untuk menggali terowongan ini. Namun ketika ditelusuri pada tahun 1946 silam, banyak sekali tulang-belulang yang berserakan disepanjang lorong terowongan ini.
Bahkan dari salah satu lorong terowongan yang berhadapan langsung dengan Ngarai Sianok, terdapat sebuah dapur yang konon berfungsi untuk tempat pembuangan Romusha yang meninggal, dan mayatnya tersebut akan jatuh langsung ke Sungai Ngarai Sianok yang ada dibawahnya.
Terowongan Lobang Jepang sendiri memiliki 3 pintu besar dari luar dan 6 pintu kecil. Sekarang, Lobang Jepang ini menjadi salah satu tempat wisata yang sangat diminati rakyat Sumatera Barat dan Indonesia, bahkan Mancanegara.
Lobang jepang merupakan sebuah terowongan perlindungan yang dibangun pasukan tentara Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepantingan pertahanan. Sebelumnya, Lobang Jepang yang mempunyai panjang 1400 meter yang berkelok-kelok dan memiliki lebar sekitar 2 meter ini awalnya dibangun untuk tempat menyimpan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang. Terowongan ini memiliki beberapa ruangan, yaitu ruangan pengintaian, penyergapan, penjara dan gudang senjata.
Berdasarkan dokumenter, puluhan bahkan ribuan tenaga kerja paksa didatangkan dari pulau Jawa, Sulawesi dan Kalimantan yang dikerahkan untuk membangun terowongan ini. Pemilihan tenaga kerja yang berasal dari luar daerah ini merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga kerahasiaan mega-proyek mereka. Sedangkan tenaga kerja dari Bukittinggi sendiri dikerahkan untuk membangun terowongan pertahanan yang ada di Bandung dan Pulau Biak.
132 Anak tangga yang ada akan membawa anda pada kedalaman 40 meter. Goa atau terowongan ini dibangun selama kurang-lebih 2 tahun. Tidak ada berita yang Real tentang seberapa banyak Romusha yang dipekerjakan untuk menggali terowongan ini. Namun ketika ditelusuri pada tahun 1946 silam, banyak sekali tulang-belulang yang berserakan disepanjang lorong terowongan ini.
Bahkan dari salah satu lorong terowongan yang berhadapan langsung dengan Ngarai Sianok, terdapat sebuah dapur yang konon berfungsi untuk tempat pembuangan Romusha yang meninggal, dan mayatnya tersebut akan jatuh langsung ke Sungai Ngarai Sianok yang ada dibawahnya.
Terowongan Lobang Jepang sendiri memiliki 3 pintu besar dari luar dan 6 pintu kecil. Sekarang, Lobang Jepang ini menjadi salah satu tempat wisata yang sangat diminati rakyat Sumatera Barat dan Indonesia, bahkan Mancanegara.